Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STMIK Syaikh Zainuddin NW Anjani LOTIM

Jumat, 23 Desember 2011

Pembahasan Tehnik sidang dan Kongres

Tehnik Sidang dan Kongres
(Dalam rangka persiapan Kongres IV TI STMIK SZ NW Anjani)

1.DASAR PEMIKIRAN
Permusyawaratan dalam MUBES/KONGRES/RAKER membutuhkan persidangan-persidangan. Hal ini dilakukan secara fokus dan berimbang untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Keputusan terbaik pada akhirnya akan lahir dari pemahaman dan ketaatan terhadap aturan didalam sebuah persidangan. Persidangan didefinisikan sebagai pertemuan formal organisasi guna membahas masalah tertentu dalam upaya untuk menghasilkan keputusan yang dijadikan sebagai sebuah Ketetapan. Keputusan dari persidangan ini akan mengikat kepada seluruh elemen organisasi selama belum diadakan perubahan atas ketetapan tersebut. Ketetapan ini sifatnya final sehingga berlaku bagi yang setuju ataupun yang tidak, hadir ataupun tidak hadir ketika persidangan berlangsung
2.JENIS PERSIDANGAN
1)Sidang Pleno
a. Sidang Pleno diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau Permusyawaratan
b. Sidang Pleno dipimpin oleh Presidium Sidang
c. Sidang Pleno dipandu oleh Steering Committee
d.Sidang Pleno membahas dan memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan Permusyawaratan
2).Sidang Paripurna
a. Sidang Paripurna diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau Permusyawaratan
b. Sidang Paripurna dipimpin oleh Presidium Sidang
c. Sidang Paripurna mengesahkan segala ketetapan dan keputusan yang berhubungan dengan Permusyawaratan

3).Sidang Komisi
a.Sidang Komisi diikuti oleh anggota masing-masing Komisi
b.Anggota masing-masing Komisi adalah peserta dan peninjau yang ditentukan oleh Sidang Pleno
c.Sidang Komisi dipimpin oleh seorang pimpinan dibantu seorang Sekretaris Sidang Komisi
d.Pimpinan Sidang Komisi dipilih dari dan oleh anggota Komisi dalam Komisi tersebut
e. Sidang Komisi membahas materi-materi yang menjadi tugas dari Komisi yang bersangkutan
3. ATURAN PERSONALIA SIDANG
1.Peserta
Hak peserta:
a.Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan mengajukan usulan kepada pimpinan baik secara lisan maupun tertulis
b.Hak Suara, adalah hak untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan keputusan
c.Hak Memilih, adalah hak untuk menentukan pilihan dalam proses pemilihan
d.Hak Dipilih, adalah hak untuk dipilih dalam proses pemilihan
Kewajiban peserta:
a.Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan
b.Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan
2.Peninjau
Hak Peninjau:
Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan mengajukan usulan kepada pimpinan  baik secara lisan maupun tertulis
Kewajiban Peninjau:
a.Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan
b.Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan
3.Presidium Sidang
a.Presidium Sidang dipilih dari dan oleh peserta Permusyawaratan melalui Sidang Pleno yang dipandu oleh Panitia Pengarah
b.Presidium Sidang bertugas untuk memimpin dan mengatur jalannya persidangan seperti aturan yang disepakati peserta
c.Presidium Sidang berkuasa untuk memimpin dan menjalankan tata tertib persidangan
4. ATURAN KETUKAN PALU dan kondisi-kondisi lain :
*1 kali ketukan
a.Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang.
b.Mengesahkan keputusan/kesepakatan peserta sidang poin perpoin (keputusan sementara).
c.Memberi peringatan kepada peserta sidang agar tidak gaduh.
d.Menskors dan mencabut kembali skorsing sidang yang waktunya tidak terlalu lama sehingga peserta sidang tidak perlu meninggalkan tempat sidang.
e.Mencabut kembali / membatalkan ketukan terdahulu yang dianggap keliru.
*2 kali ketukan :
Untuk menskorsing atau mencabut skorsing dalam waktu yang cukup lama, misalnya istirahat, lobying, sembahyang, makan.  Skorsing ialah penundaan persidangan untuk sementara waktu. Lobying ialah suatu bentuk kompromi dalam menyelesaikan perbedaan pendapat dalam pengambilan keputusan
*3 kali ketukan :
a.Membuka/menutup sidang atau acara resmi.
b.Mengesahkan keputusan final /akhir hasil sidang.

Contoh kalimat yang dipakai oleh Presidium Sidang
1.Membuka sidang
“Dengan mengucap Bismilahirahmanirahim, sidang pleno I saya nyatakan dibuka. “ ok…….tok…….tok
2.Menutup sidang
“Dengan mengucap Alhamdulillahriabilalamin, sidang pleno I saya nyatakan ditutup.” Tok……..tok……..tok
3. Mengalihkan pimpinan sidang
“Dengan ini pimpinan sidang saya alihkan kepada pimpinan sidang berikutnya” tok.
4.Mengambil alih pimpinan sidang
“Dengan ini pimpinan sidang saya ambil alih “ tok
5.Menskorsing sidang
“Dengan ini sidang saya skorsing selama 15 menit” tok……….tok.
6Mencabut skorsing
“Dengan ini skorsing 15 menit saya cabut dan saya nyatakan sidang dilanjutkan“ tok…….tok
7.Memberi peringatan kepada peserta sidang ; Tok………. “Peserta sidang harap tenang !”
Syarat-syarat Presidium Sidang :
a.Mempunyai sifat leadership, bijaksana dan bertanggung jawab
b.Memiliki pengetahuan yang cukup tentang persidangan
c.Peka terhadap situasi dan cepat mengambil inisiatif dalam situasi kritis
d.Mampu mengontrol emosi sehingga tidak terpengaruh kondisi persidangan
Sikap Presidium Sidang :
a.Simpatik, menarik, tegas dan disiplin
b.Sopan dan hormat dalam kata dan perbuatan
c.Adil, bijaksanan dan menghargai pendapat peserta
4. QUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1.Persidangan dinyatakan syah/quorum apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya ½ n + 1 dari peserta yang terdaftar pada Panitia (OC)
2.Setiap keputusan didasarkan atas musyawarah untuk mufakat, dan jika tidak berhasil diambil melalui suara terbanyak (½ + 1) dari peserta yang hadir di persidangan
3.Bila dalam pengambilan keputusan melalui suara terbanyak terjadi suara seimbang, maka dilakukan lobbying sebelum dilakukan pemungutan suara ulang

5. INTERUPSI
Ialah suatu bentuk selaan atau memotong pembicaraan dalam sidang karena adanya masukan yang perlu diperhatikan untuk pelaksanaan sidang tersebut.
Macam macam interupsi antara lain.
1.Interuption of order, Bentuk interupsi yang dilakukan untuk meminta penjelasan atau memberikan masukan yang berkaitan dengan jalannya persidangan. Mis. saat pembicaraan sudah melebar dari pokok masalah maka seseorang berhak mengajukan interuption of order agar persidangan dikembalikan lagi pada pokok masalahnya sehingga tidak melebar dan semakin bias.
2.Interruption of information, Bentuk interupsi berupa informasi yang perlu diperhatikan oleh seluruh peserta sidang termasuk pimpinan sidang. Informasi bisa internal (mis. informasi atau data tentang topik yang dibahas) ataupun eksternal (mis. situasi kondisi di luar ruang sidang yang mungkin dapat berpengaruh terhadap jalannya persidangan).
3.Interruption of clarification, Bentuk interupsi dalam rangka meminta klarifikasi tentang pernyataan peserta sidang lainnya agar tidak terjadi penangkapan bias ketika seseorang memberikan tanggapan atau sebuah penegasan terhadap suatu pernyataan.
4.Interruption of explanation, Bentuk interupsi untuk menjelaskan suatu pernyataan yang kita sampaikan agar tidak ditangkap keliru oleh peserta lain atau suatu pelurusan terhadap pernyataan kita.
5.Interruption of personal, Bentuk interupsi yang disampaikan bila pernyataan yang disampaikan oleh peserta lain sudah diluar pokok masalah dan cenderung menyerang secara pribadi.

Pelaksanaan Interupsi :
1.Interupsi dilakukan dengan mengangkat tangan terlebih dahulu, dan berbicara setelah mendapat ijin dari Presidium Sidang
2.Interupsi diatas interupsi hanya berlaku selama tidak menggangu persidangan
3.Apabila dalam persidangan, Presidium Sidang tidak mampu menguasai dan mengendalikan jalannya persidangan, maka Panitia Pengarah (SC) diberikan wewenang untuk mengambil alih jalannya persidangan, atas permintaan Presidium Sidang dan atau Peserta Sidang

6. Tata Tertib
Tata Tertib persidangan merupakan hasil kesepakatan seluruh peserta pada saat persidangan dengan memperhatikan aturan umum organisasi dan nilai-nilai universal dimasyarakat.

7. Sanksi-sanksi
Peserta yang tidak memenuhi persyaratan dan kewajiban yang ditentukan dalam Tata Tertib persidangan akan dikenakan sanksi dengan mempertimbangkan saran, dan usulan peserta.

8. TEKNIK RAPAT
Pengertian
Rapat mempunyai beberapa pengertian. Dalam pengertian yang luas rapat dapat menjadi sebuah permusyawaratan, yang melibatkan banyak peserta dan membahas banyak permasalahan penting. Sedangkan dalam pengertian yang lebih kecil, rapat dapat berupa diskusi yang hanya melibatkan beberapa peserta dengan pembahasan yang lebih sederhana. Dalam Sub bab ini hal-hal yang berkaitan dengan permusyawaratan tidak lagi diuraikan, dan lebih kepada rapat dalam pengertian umum/sederhana secara teknis.

Jenis Rapat
1.Rapat Anggota
2.Rapat Pengurus (Rapat Kerja,Rapat Koordinasi, Rapat Pimpinan,dsb).
3.Diskusi.

Fungsi Rapat
1.Penyampaian informasi
2.Pemecahan masalah
3.Mengidentifikasi masalah.
4.Menentukan alternatif.
5.Menguji alternatif.
6.Rapat implementasi.

Prosedur Penyelenggaraan Rapat
1.Persiapan
a.Menyiapkan rencana.
b.Menyiapkan agenda rapat.
c.Menyiapkan kertas kerja.
d.Menyiapkan pembicara/peserta.
e.waktu.
e.Pengambilan keputusan.
f.Penutupan rapat.

Pelaporan dan Evaluasi
a.Pelaporan
-Jelas, lengkap dan singkat.
-Pembuat laporan harus mengikuti rapat secara penuh.
-Isi : tanggal/jam, jumlah peserta, pembicara, pokok pembicaraan, keputusan.
b.Evaluasi
-Dilakukan bersama panitia/pengurus.
-Yang dievaluasi adalah semua kegiatan rapat dari persiapan, pelaksanaan, dan hasil.

Yang berperan dalam Rapat
1.Pemimpin Rapat.
2.Peserta Rapat.
3.Undangan dan nara sumber.
4.Materi/bahan rapat.
5.Tata ruang dan tempat duduk.

Persyaratan Pemimpin Rapat
1.Memiliki sikap, tingkah laku, karakter, dan penampilan yang baik.
2.Menguasai permasalahan, dapat mencari jalan keluar.
3.Memberi kepercayaan dan netral terhadap peserta.
4.Pandai menerapkan gaya kepemimpinan
Upaya mensukseskan Rapat
1.Penyelenggaraan yang efektif dan efisien.
2.Pemimpin Rapat harus :
a.Aktif, tegas, mampu membimbing, mengarahkan, dan mencegah pembicaraan yang menyimpang.
b.Diterima sebagai pemimpin, punya integritas dan konsekuen
c.Bicara jelas, tidak mendominasi, terbuka dan dapat menumbuhkan keberanian berbicara / mengemukakan pendapat.
3.Hal-hal lain yang perlu :
a.Peserta rapat jangan berdebat tentang hal-hal yang tidak relevan dengan agenda rapat.
b.Hindarkan adanya gangguan dari luar.
c.Jika ada pertanyaan seyogyanya tidak dijawab sendiri oleh pimpinan rapat.
d.Rapat jangan buru-buru selesai dan juga terlalu lama.

Indikator Rapat yang berhasil
1.Semua undangan/peserta hadir.
2.Prasarana dan sarana memenuhi kebutuhan rapat.
3.Peserta aktif dan banyak masukan.
4.Masalah yang dirapatkan dapat dipecahkan.
5.Sasaran yang direncanakan tercapai.
6.Keputusan rapat dapat dilaksanakan.

Rabu, 14 Desember 2011

BAKTI SOSIAL PEDULI PUNCAK JERINGO BEM STMIK SZ NW ANJANI LOTIM


Peduli Puncak Jeringo merupakan salah satu bentuk program kerja dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)  yang di motori departemen sosial dan politik (SOSPOL), pada bulan terakhir tahun 2011 mengagendakan kegiatan bakti sosial yang menjadi objeknya yaitu desa Puncak Jeringo Kec. Suela LOTIM, melihat keadaan masyarakat yang kekuarangan baik dari berbagai segi, seperti dari kesehatan, MCK, pendidikan, sembako dll.
Dengan meninjau/observasi langsung ke Desa Puncak Jeringo, semakin menggugah semangat mahasiswa untuk mengadakan bakti sosial sekaligus sebagai mobilisator bagi masyarakat puncak jeringo dengan masyarakat, ini di karenakan masyarakat masih kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah, seperti fasilitas kesehatan yang belum tersentuh bagi masyarakat.
Setelah melalui berbagai rapat dan pembahasan, di sepakati untuk memberikan kontribusi bagi masyarakat puncak jeringo, dengan mengadakan penggalangan dana di sekitar yayasan pondok pesantren syaikh zainuddin nw anjani lotim, dan bantuan dana dari Ketua STMIK SZ NW Anjani Lotim.
Berbagai kendala dan hambatan panitia lalui tanpa sedikitpun rasa pesimis, akhirnya pada tanggal 12 Desember 2011, panitia baksos menuju lokasi,,waduh jauhX,,,

Berbagai kegiatan di lakukan panitia BAKSOS, seperti pembersihan
Masjid, halaman, dan mengajar anak2 puncak Jeringo mengaji.,dan pada
Jam 21.00 wita, acara pemutaran film layar tancap, bertujuan untuk me-
nghibur  masyarakat disana, wuch,,,rame banget………..
pagi hari matahari begitu indah,panitia Baksos berolah raga, dan dilanjutkan dengan persiapan acara pembukaan sekaligus pengobatan gratis untuk masyarakat yang ada di bukit Jeringo. Sebagian panitia BAKSOS yang lain membuat plang Kadus dan Posyandu “Lebah Madu” , sebagai kenang-kenangan dari panitia Baksos.
Akhirnya,,,,ending yang perfect bagi panitia,, rasa haru dan terima kasih bg panitia terucapkan dari lapisan masyarakat..tapi semua itu adalah semata-mata do’a dan ucapan bagi semua relawan-relawati yang telah memberikan sumbangan, baik materil dan spirit yang telah diberikan demi kesuksesan acara Baksos..
Semoga Semua yang kita lakukan ini dicatat sebagai amal ibadah kita dan mendapat ganjaran dari Allah SWT.  Amin……………….
Ainy

Kamis, 08 Desember 2011

Makalah Konfliks Dalam Organisasi



KATA PENGANTAR


Al-hamdulillah, segala puji dan syukur hanyalah milik Allah yang telah memudahkan segala urusan hambanya, sehingga selesailah makalah ini yang berjudul : Konfliks Dalam Organisasi”. Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta sahabat, keluarga, dan seluruh pengikut beliau hingga akhir zaman.
Makalah ini dibuat untuk diajukan sebagai tugas dari pelaksanaan waktu penerimaan anggota II (WAPA II) PC. HIMMAH LOTIM. Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak memberikan sumbangsih sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
 Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini banyak terdapat kesalahan dan kekurangan, untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak untuk penyempurnaan makalah ini dimasa mendatang. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya dan mudah-mudahan Allah SWT meridhoinya apa yang telah kita perjuangkan, semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi semua. Amin….

Anjani,10 Desember 2011

Penulis





DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1  Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2  Rumusan Masalah………..………........................................................... 2
1.3  Batasan Masalah…………........................................................................ 2
1.4  Manfaat…………….................................................................................. 2
1.5  Tujuan…………….................................................................................... 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 4
2.1  Pengertian Konfliks ………...................................................................... 4
2.2  Pengertian Organisasi …………………................................................... 5
BAB III PEMBAHASAN ………………………………………………….  6
3.1  Pengertian Konfliks Dalam Organisasi .................................................... 6
3.2  Manajemen Konfliks .…………………................................................... 7
3.3  Teori Konfliks ……………...................................................................... 7
3.4  Jenis-jenis Konfliks ...…………………................................................... 9
3.5  Sumber-sumber Konfliks …..................................................................... 11
3.6  Strategi Penyelesaian Konfliks …..…….................................................. 12
BAB IV PENUTUP ...................................................................................... 16
4.1  Kesimpulan ………................................................................................. 16
4.2  Saran ……………….……….…………................................................. 18
DAFTAR KEPUSTAKAAN.......................................................................  19




BAB I
PENDAHULUAN

1.2  Latar Belakang
Organisasi terdiri dari berbagai macam komponen yang berbeda dan saling memiliki ketergantungan dalam proses kerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Perbedaan yang terdapat dalam organisasi sering kali menyebabkan terjadinya ketidakcocokan yang akhirnya menimbulkan konflik. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya ketika terbentuknya suatu organisasi, maka terdapat banyak kemungkinan timbulnya konflik.
Konflik dapat menjadi masalah yang serius dalam setiap organisasi tanpa peduli apapun bentuk dan tingkat kompleksitas organisasi tersebut, Jika konflik tersebut dibiarkan berlarut-larut tanpa penyelesaian. Karena itu, keahlian untuk mengelola konflik sangat diperlukan bagi setiap pimpinan atau manajer organisasi. 
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan tersebut diantaranya menyangkut ciri-ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan sebagainya. Dengan dibawa sertai ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik situasi yang wajar dalam setiap masyarakat. Dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau antar kelompok dengan masyarakat lainnya. Konflik akan hilang jika bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dengan melihat latar belakang yang ada maka dapat disimpulkan antara lain :
1.      Dampak konfliks dan organisasi?
2.      Apakah latar belakang terjadinya suatu konfliks dalam organisasi?
3.      Berapa jenis konfliks dalam organisasi?
4.      Solusi apa yang digunakan untuk menghindari konfliks dalam organisasi?
1.3 Batasan Masalah
Untuk lebih terarahnya makalah ini maka penulis memberikan batasan masalah diantaranya :
1.      Apa Definisi Konfliks dan Organisasi?
2.      Kenapa terjadi konfliks dalam suatu Organisasi?
3.      Apa saja jenis konfliks dalam organisasi? Dan
4.      Bagaiamana strategi dalam penyelesaian konfliks dalam organisasi?
1.4  Manfaat
1.   Dapat membantu menyelesaikan konflik. Baik konflik internal maupun eksternal. Baik konflik perorangan ataupun kelompok.
2.   Menjadikan ini sebagai referensi untuk pembacaan yang layak dalam pengembangan diri seseorang dalam menyelesaikan permasalahannya.
3.   Membantu dalam memecahkan masalah dalam konfliks, dan memberikan keputusan sesuai dengan pertimbangan-pertimbangan yang ada.
1.5  Tujuan
1.   Dapat mengetahui tentang arti konfliks dalam organisasi. Baik arti secara umum maupun secara luas dan mendetail.
2.   Dapat mengetahui penyebab terjadinya konfliks
3.   Dapat mengetahui jenis konfliks yang ada.
4.   Dapat mengambil kesimpulan dan tindakan yang tepat saat menghadapi konfliks.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA
4.1     Pengertian Konflik
4.1.1     Pengertian Secara Umum
Konflik berasal dari kata kerja latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha untuk menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tak berdaya.
Konflik (Pertentangan atau perselisihan) adalah sesuatu yang tidak pernah dapat dihindari, yang terjadi kapan saja sepanjang hidup. Konflik dalam kehidupan sehari-hari merupakan sesuatu hal yang mendasar dan esensial. Dalam organisasi, konflik memiliki kekuatan yang dapat membangun kinerja staff, karena adanya variabel yang bergerak bersamaan secara dinamis. Dalam hal ini, konflik merupakan suatu proses yang wajar terjadi dalam suatu organisasi atau masyarakat. (Muhlas, 1990:14).
4.1.2        Pengertian Secara Khusus
   Dipandang sebagai perilaku, konflik merupakan bentuk interaktif yang terjadi pada tingkatan individual, interpersonal, kelompok atau  pada tingkatan organisasi (Muhlas, 1990:517). Terutama konflik pada tingkatan individual, sangat erat hubungannya dengan stress.
2.2  Pengertian Organisasi
  Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama. James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama. Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.(Cowling dan James, 1996)
Dari berbagai pengertian di atas maka dapat ditarik kesimpulan organisasi merupakan tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
DOWNLOAD SELENGKAPNYA....!!

Materi Kuliah

PENGANTAR ILMU LOGIKA

Logika berasal dari kata Yunani kuno λόγος (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa.
Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (Latin: logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur.
Ilmu disini mengacu pada kemampuan rasional
Untuk mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan. Kata logis yang dipergunakan tersebut bisa juga diartikan dengan masuk akal.

1.    Sejarah Ilmu Logika
Logika lahir bersama-sama dengan lahirnya filsafat di Yunani. Dalam usaha untuk memasarkan pikiran-pikirannya serta pendapat-pendapatnya, filsuf-filsuf Yunani kuno tidak jarang mencoba membantah pikiran yang lain dengan menunjukkan kesesatan penalarannya.
Logika digunakan untuk melakukan pembuktian. Logika mengatakan yang bentuk inferensi yang berlaku dan yang tidak. Secara tradisional, logika dipelajari sebagai cabang filosofi, tetapi juga bisa dianggap sebagai cabang matematika.    Sejarah logika dibagi menjadi tiga masa yaitu :

Ø   Masa Yunani Kuno

Logika dimulai sejak Thales (624 SM - 548 SM), filsuf Yunani pertama yang meninggalkan segala dongeng, takhayul, dan cerita-cerita isapan jempol dan berpaling kepada akal budi untuk memecahkan rahasia alam semesta.

Thales mengatakan bahwa air adalah arkhe (Yunani) yang berarti prinsip atau asas utama alam semesta. Saat itu Thales telah mengenalkan logika induktif.

Aristoteles kemudian mengenalkan logika sebagai ilmu, yang kemudian disebut logica scientica. Aristoteles mengatakan bahwa Thales menarik kesimpulan bahwa air adalah arkhe alam semesta dengan alasan bahwa air adalah jiwa segala sesuatu.

Dalam logika Thales, air adalah arkhe alam semesta, yang menurut Aristoteles disimpulkan dari :

§  Air adalah jiwa tumbuh-tumbuhan (karena tanpa air tumbuhan mati)
§  Air adalah jiwa hewan dan jiwa manusia
§  Air jugalah uap
§  Air jugalah es
Jadi, air adalah jiwa dari segala sesuatu, yang berarti, air adalah arkhe alam semesta.
Sejak saat Thales sang filsuf mengenalkan pernyataannya, logika telah mulai dikembangkan. Kaum Sofis beserta Plato (427 SM-347 SM) juga telah merintis dan memberikan saran-saran dalam bidang ini.
Pada masa Aristoteles logika masih disebut dengan analitica , yang secara khusus meneliti berbagai argumentasi yang berangkat dari proposisi yang benar, dan dialektika yang secara khusus meneliti argumentasi yang berangkat dari proposisi yang masih diragukan kebenarannya. Inti dari logika Aristoteles adalah silogisme.

 

Ø Abad pertengahan dan masa logika modern

Pada abad 9 hingga abad 15, buku-buku Aristoteles seperti De Interpretatione, Eisagoge oleh Porphyus dan karya Boethius masih digunakan.
Thomas Aquinas 1224-1274 dan kawan-kawannya berusaha mengadakan sistematisasi logika.
Lahirlah logika modern dengan tokoh-tokoh seperti:
1.     Petrus Hispanus 1210 - 1278)
2.     Roger Bacon 1214-1292
3.     Raymundus Lullus (1232 -1315) yang menemukan metode logika baru yang dinamakan Ars Magna, yang merupakan semacam aljabar pengertian.
4.     William Ocham (1295 - 1349)
5.     Pengembangan dan penggunaan logika Aristoteles secara murni diteruskan oleh Thomas Hobbes (1588 - 1679) dengan karyanya Leviatan dan John Locke (1632-1704) dalam An Essay Concerning Human Understanding
6.     Francis Bacon (1561 - 1626) mengembangkan logika induktif yang diperkenalkan dalam bukunya Novum Organum Scientiarum.
7.     J.S. Mills (1806 - 1873) melanjutkan logika yang menekankan pada pemikiran induksi dalam bukunya System of Logic
Lalu logika diperkaya dengan hadirnya pelopor-pelopor logika simbolik seperti :
1.      Gottfried Wilhelm Leibniz (1646-1716) menyusun logika aljabar berdasarkan Ars Magna dari Raymundus Lullus. Logika ini bertujuan menyederhanakan pekerjaan akal budi dan lebih mempertajam kepastian.
2.      George Boole (1815-1864)  Gottlob Frege (1848 - 1925)
3.      John Venn (1834-1923)
2.    Kegunaan logika
1.      Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus, tetap, tertib, metodis dan koheren.
2.      Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.
3.      Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.
4.      Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas sistematis
5.      Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpkir, kekeliruan serta kesesatan.
6.      Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.
7.      Apabila sudah mampu berpikir rasional,kritis ,lurus,metodis dan analitis sebagaimana tersebut point 1 maka akan meningkatkan citra diri seseorang.

3.     Macam-macam logika

a)        Logika alamiah

Logika alamiah adalah kinerja akal budi manusia yang berpikir secara tepat dan lurus sebelum dipengaruhi oleh keinginan-keinginan dan kecenderungan-kecenderungan yang subyektif. Kemampuan logika alamiah manusia ada sejak lahir.

b)    Logika ilmiah

Logika ilmiah memperhalus, mempertajam pikiran serta akal budi.Logika ilmiah menjadi ilmu khusus yang merumuskan azas-azas yang harus ditepati dalam setiap pemikiran. Berkat pertolongan logika ilmiah inilah akal budi dapat bekerja dengan lebih tepat, lebih teliti, lebih mudah dan lebih aman. Logika ilmiah dimaksudkan untuk menghindarkan kesesatan atau, paling tidak, dikurangi.

4.    Perangkat Komputer
Perangkat komputer terdiri dari :

·           Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras (hardware) seperti keybord,monitor,mouse,dan lain sebagainya

·      Perangkat Lunak Komputer (software)

Software (perangkat lunak atau program) adalah kumpulan instruksi atau perintah terperinci yang diatur sedemikian sehingga komputer dapat melakukan fungsinya dengan cara tertentu. Bentuk terkecil dari software adalah operasi aritmatik (+, -, :, x) dan logika (AND, OR, >, <, =). Dari operasi dasar ini di susun software / perangkat lunak.

A.   Perkembangan Software

Perkembangan software dibagi kedalam empat periode yaitu :
1.     Periode Pioner (1950 – 1963)
2.     Periode Stabil (1963 – 1980)
3.     Periode Mikro (1980 – 1990)
4.     Periode Modern (1990 – …)

·           Pengguna Komputer (brainware)

Brainware atau pengguna komputer (user) terdiri dari beberapa tingkatan tergantung pada media organisasinya. Tingkatan brainware terdapat pada struktur jaringan, internet platform, dan program builder.
Singkatan
§  CPU        :    CENTRAL PROSECING UNIT     
§  WAN       :    WIDE AREA NETWORK
§  MAN        :    METROPOLITAN AREA NETWORK 
§  RAM        :    RANDOM ACCES MEMORY     
§  CD-RW   :    COMPACK DISC REWRITABLE 
§  LAN         :    LOCAL AREA NETWORK
§  ALU         :    ARITHMETIC AND LOGIC UNIT  
§  PC           :    PERSONAL KOMPUTER     
§  BIOS       :    BASIC INPUT OUTPUT SISTEM     
§  ROM       :    READ ONLY MEMORY


SISTEM BILANGAN KOMPUTER
Pada dasarnya, komputer baru bisa bekerja kalau ada aliran listrik yang mengalir didalamnya. Aliran listrik yang mengalir ternyata memiliki dua kondisi, yaitu kondisi ON yang berarti ada arus listrik, dan kondisi OFF yang berarti tidak ada arus listrik. Berdasar hal tersebut kemudian dibuat perjanjian, bahwa kondisi ON diberi lambang 1 (angka satu), dan kondisi OFF diberi lambang 0 (angka nol).
Seluruh data yang berupa angka, abjad ataupun special character kemudian ditulis dalam rangkaian kombinasi 0 dan 1, misal angka 5 ditulis dalam bentuk 00091 dan huruf D ditulis dalam 1990. Pabrik komputer membuat seluruh terjemahan ini dalam bentuk rangkaian elektronik yang tersimpan didalamnya.
Dengan demikian, seandainya kita kemudian memasukkan tulisan yang berbunyi: I LOVE YOU melalui keyboard, tulisan ini secara otomatis akan diterjemahakan kedalam bentuk 1 dan 0 oleh komputer.
Agar bisa dibaca oleh manusia, hasil terjemahan ini kemudian diterjemahkan kembali kedalam bentuk dan huruf ataupun angka seperti asalnya, dan kemudian dikeluarkan melalui layar monitor.
Karena hanya memiliki 2 angka dasar, yaitu 0 dan 1, maka sistem bilangan semacam ini kemudian dikenal sebagai sistem bilangan biner (binary number). Untuk perbandingan, sistem bilangan yang telah kita kenal disebut sebagai sistem bilangan desimal; Disebut desimal karena memiliki angka dasar yang berjumlah 9, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9.
Macam – macam Sistem bilangan pada computer antara lain:
a)    Sistem bilangan Desimal
Desi   Desimal berasal dari kata Desi atau Deca(Dasa) yang artinya 10   sebab itu dalam system bobot dikalikan dengan 10,setiap nomor decimal merupakan kombinasi dari bobot – bobot yang berkaitan.bobot angka pertama adalah: 1 dan bobot berikutnya merupakan 10 x nya dari bobot – bobot sebelumnya.
   Sistem bilangan yang selama ini kita kenal adalah sistem bilangan desimal, dimana sistem bilangan desimal ini memiliki angka dari 0 hingga 9, dengan jumlah bilangan mencapai 9 buah. Dalam contoh terlihat, bahwa angka 3675 bisa diartikan sebagai (5X91) + (7X91) + (6X92) + (3X93). Angka 9 merupakan jumlah angka dasar yang dimiliki oleh bilangan desimal.
 Sistem bilangan desimal (decimal number system) menggunakan 10 macam simbol bilangan yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9. Bilangan desimal dapat berupa integer desimal (decimal integer) dan dapat juga berupa pecahan desimal (decimal fraction).
 Contoh bilangan desimal yang berupa integer desimal yaitu : 8598. Ini dapat diartikan seperti gambar berikut ini :
Keterangan :                                                                                                   Absolut value merupakan nilai mutlak dari masing-masing digit di bilangan.   Position value merupakan penimbang atau bobot dari masing-masing digit tergantung dari letak posisinya yaitu bernilai basis dipangkatkan dengan posisinya.
 
Contoh bilangan desimal yang berupa pecahan desimal yaitu : 183,75. Ini dapat diartikan seperti gambar berikut ini :

b)   Sistem Bilangan Binery   
Sistem computer hanya mengenal dua situasi atau keadaan yaitu: on atau off, keadaan ada arus atau tidak ada arus.
Karena sistem bilangan binary hanya memiliki angka 0 dan 1 saja, maka nilai 199 dalam bilangan biner dapat diartikan sebagai: (0X20) + (1X21) + (0X22) + (1X23) + (1X24) = 26. Angka 2 merupakan jumlah angka dasar yang dimiliki oleh bilangan biner.
   Untuk mengkonversikan bilangan desimal ke-binary, maka langkah yang bisa dilakukan adalah : a. Apabila bilangan tersebut bisa dibagi dengan 2, maka hasilnya ditulis 0 pada sisi sebelah kanan (lihat gambar disebelah). Tetapi apabila tidak, maka angka 1 yang ditulis.
v  Pertambahan Bilangan Binari
Pertambahan bilangan binari dilakukan dengan cara yang sama dengan pertambahan bilangan desimal. Dasar pertambahan untuk masing-masing digit bilangan binari adalah :
Contoh pertambahan bilangan binari :

v  Pengurangan Bilangan Binari
    Pengurangan pada sistem bilangan binari dilakukan dengan cara yang sama pada sistem bilangan desimal. Dasar pengurangan untuk masing-masing digit bilangan adalah :
Contoh pada bilangan biner : 
lihat disamping
v  Perkalian Bilangan Binari
     Perkalian bilangan binari dilakukan dengan cara yang sama dengan perkalian pada sistem bilangan desimal. Dasar perkalian untuk masing-masing digit bilangan binari adalah :


Contoh perkalian bilangan binari :
   
Ada 2 keadaan dalam perkalian bilangan biner, jika pengali adalah bilangan 1, maka cukup disalin saja, jika pengali adalah bilangan 0, maka hasilnya semuanya 0.
v  Pembagian Bilangan Binari
Pembagian pada bilangan binari dilakukan dengan cara yang sama dengan pembagian bilangan desimal. Pembagian dengan 0 tidak mempunyai arti, sehingga dasar pembagian digit binari adalah :

c)    Sistem Bilangan Oktal

      Oktal atau sistem bilangan basis 8 adalah sebuah sistem bilangan berbasis delapan. Simbol yang digunakan pada sistem ini adalah 0,1,2,3,4,5,6,7. Konversi Sistem Bilangan Oktal berasal dari Sistem bilangan biner yang dikelompokkan tiap tiga bit biner dari ujung paling kanan (LSB atau Least Significant Bit).
Biner
Oktal
000 000
00
000 001
01
000 010
02
000 011
03
000 100
04
000 101
05
000 110
06
000 111
07

Konversi Bilangan Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal

Penjabaran secara sederhana proses konversi bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal.
       Bilangan desimal adalah bilangan yang menggunakan 10 angka mulai 0 sampai 9 berturut2. Setelah angka 9, maka angka berikutnya adalah 10, 11, 12 dan seterusnya. Bilangan desimal disebut juga bilangan berbasis 10. Contoh penulisan bilangan desimal : 1710. Ingat, desimal berbasis 10, maka angka 10-lah yang menjadi subscript pada penulisan bilangan desimal.
          Bilangan biner adalah bilangan yang hanya menggunakan 2 angka, yaitu 0 dan 1. Bilangan biner juga disebut bilangan berbasis 2. Setiap bilangan pada bilangan biner disebut bit, dimana 1 byte = 8 bit.  Contoh penulisan : 1101112.
Bilangan oktal adalah bilangan berbasis 8, yang menggunakan angka 0 sampai 7. Contoh penulisan : 178.
Bilangan heksadesimal, atau bilangan heksa, atau bilangan basis 16, menggunakan 16  buah simbol, mulai dari 0 sampai 9, kemudian dilanjut dari A sampai F. Jadi, angka A sampai F merupakan simbol untuk 10 sampai 15. Contoh penulisan : C516.——————————————————————————————————————————-
      Contoh bilangan desimal yang akan dikonversi ke biner. lakukan konversi masing2 bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal.
Misalkan bilangan desimal yang ingin saya konversi adalah 2510.
Maka langkah yang dilakukan adalah membagi tahap demi tahap angka 2510 tersebut dengan 2, seperti berikut :
25 : 2 = 12,5
Jawaban di atas memang benar, tapi bukan tahapan yang kita inginkan. Tahapan yang tepat untuk melakukan proses konversi ini sebagai berikut :
25 : 2 = 12 sisa 1.    —–> Sampai disini masih mengerti kan?
Langkah selanjutnya adalah membagi angka 12 tersebut dengan 2 lagi. Hasilnya sebagai berikut :
12 : 2 = 6 sisa 0.      —–> Ingat, selalu tulis sisanya.
Proses tersebut dilanjutkan sampai angka yang hendak dibagi adalah 0, sebagai berikut :
25 : 2 = 12 sisa 1.
12 : 2 = 6 sisa 0.
6 : 2 = 3 sisa 0.
3 : 2 = 1 sisa 1.
1 : 2 = 0 sisa 1.
0 : 2 = 0 sisa 0…. (end)
Nah, setelah didapat perhitungan tadi, pertanyaan berikutnya adalah, hasil konversinya yang mana? Ya, hasil konversinya adalah urutan seluruh sisa-sisa perhitungan telah diperoleh, dimulai dari bawah ke atas.
Maka hasilnya adalah 0110012. Angka 0 di awal tidak perlu ditulis, sehingga hasilnya menjadi 110012. Sip? ;)
—————————————————————————————————————————————-
Lanjut…..sekarang saya akan menjelaskan konversi bilangan desimal ke oktal.
Proses konversinya mirip dengan proses konversi desimal ke biner, hanya saja kali ini pembaginya adalah 8. Misalkan angka yang ingin saya konversi adalah 3310. Maka :
33 : 8 = 4 sisa 1.
4 : 8 = 0 sisa 4.
0 : 8 = 0 sisa 0….(end)
Hasilnya? Coba tebak…418!!! :D
—————————————————————————————————————————————-
Sekarang tiba waktunya untuk mengajarkan proses konversi desimal ke heksadesimal:D
Seperti biasa, langsung saja ke contoh. Hehe…
Misalkan bilangan desimal yang ingin saya ubah adalah 24310. Untuk menghitung proses konversinya, caranya sama saja dengan proses konversi desimal ke biner, hanya saja kali ini angka pembaginya adalah 16. Maka :
243 : 16 = 15 sisa 3.
15 : 16 = 0 sisa F.      —-> ingat, 15 diganti jadi F..
0 :  16 = 0 sisa 0….(end)
Nah, maka hasil konversinya adalah F316. Mudah


REFERENSI

Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.

Buku catatan materi “Rangkaian Logika”

http://imam wardany.com/system – bilangan

http://erwin z h.wordpress.com.